Pages

Rabu, 28 Mei 2014

21 Jenis burung cabai di Indonesia dan kicauannya

urung cabai (bukan cabe), atau sering juga disebut burung kemade, merupakan spesies burung kecil dari genus Dicaeum. Burung-burung ini termasuk jenis flowerpecker, atau burung penyanyi kecil yang kerap berada di pepohonan yang sedang berbunga. Mereka kerap terlihat bersama burung kacamata / pleci saat mencari makanan.
Sebagian dari kita pernah melihat burung cabai di sekitar halaman rumah, apalagi jika di halaman ini terdapat tanaman buah seperti jambu air, kersen, ceri, dan sebagainya. Berikut ini 21 spesies burung cabai yang ada di Indonesia, beserta suara kicauannya.
Burung cabe-cabean atau burung kemade
Burung cabe-cabean atau burung kemade
—-
Mengapa Om Kicau menulis burung cabai, kemudian dalam tanda kurung terdapat tulisan “bukan cabe”? Bukan apa-apa, ini hanya sekadar cara kita menghormati kesepakatan yang sudah dibuat para ornitholog Indonesia. Lagi pula, dalam bahasa Indonesia, tulisan yang benar memang cabai, bukan cabe. Ya, kita perlu membiasakan memakai istilah yang benar, meski sekilas berkesan sepele.
Burung cabai memiliki persebaran cukup luas, yaitu daerah tropis di wilayah selatan Asia, mulai wilayah timur India hingga Filipina, kemudian ke selatan (Indonesia dan Australia). Genus Dicaeum memiliki keterkaitan dengan genus Prionochilus (sejenis pentis) dan membentuk kelompok monofiletik.
Dalam artikel sebelumnya (cek di sini), sudah dijelaskan salah satu spesies dari burung cabai, yaitu cabai jawa (Dicaeum trochileum). Dalam perawatannya, burung ini bisa disandingkan dengan pleci, atau bisa juga digunakan untuk memancing burung lain berbunyi karena suara crecetannya yang khas.
Kali ini, Om Kicau akan mengulas 21 spesies burung cabai yang ada di wilayah Indonesia, beserta gambar dan suara kicauan sebagai referensi bagi Anda.
1. Burung cabai benalu 
burung cabai benalu
Burung cabai benalu jantan (kiri) dan betina.
—-
Burung cabai benalu atau mistletoebird (Dicaeum hirundinaceum) berukuran sekitar 9 cm. Pada burung jantan, bulu bagian atas berwarna hitam berkelir kebiruan. Adapun tubuh bagian bawah berwarna merah jambu.
Pada burung betina, bagian atas tubuhnya berwarna cokelat-zaitun. Tunggir berwarna kemerahan, sedangkan bagian bawah berwarna putih.
Spesies ini memiliki empat ras / subspesies yang tersebar di Australia dan beberapa pulau kecil di kawasan timur Indonesia.
Suara kicauan burung cabai benalu |
Anda juha bisa melihat spesies burung cabai lainnya, beserta rupa dan suara kicauannya, dengan mengklik link  berikut ini :
  1. Burung cabai benalu
  2. Burung cabai bunga-api
  3. Burung cabai dada-api
  4. Burung cabai dahi-hitam
  5. Burung cabai emas
  6. Burung cabai gesit
  7. Burung cabai gunung
  8. Burung cabai jawa
  9. Burung cabai kelabu
  10. Burung cabai lombok
  11. Burung cabai mantel-merah
  12. Burung cabai merah
  13. Burung cabai panggul-hitam
  14. Burung cabai panggul-kelabu
  15. Burung cabai panggul-kuning
  16. Burung cabai papua
  17. Burung cabai perut-kuning
  18. Burung cabai polos
  19. Burung cabai rimba
  20. Burung cabai sulawesi
  21. Burung cabai tunggir-cokelat

Aves, Ciri-Ciri Aves dan Contoh Klasifikasi Aves


Aves, Ciri-Ciri Aves dan Contoh Klasifikasi AvesAves merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang merupakan bagian dari ekosistem, pada umumnya Aves berhabitat di darat akan tetapi ada pula yang mencari makanan di air.  Open-mouthed smile
images
Adapaun Ciri-ciri Aves adalah sebagai berikut:

1. Anggota gerak depan Aves adalah sayap
2. Berdarah panas
3. Suhu tubuh tetap
4. Fertilisasi secara internal
5. Jantung 2 serambi dan 2 bilik
6. Sekatnya sempurna
7. Alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa (untuk burung-burung yang terbang)
8. Testis sepasang berkembang dengan baik, sedangkan ovarium yang berkembang hanya sebelah kiri.
9. Rangka tubuh terdiri dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara
Nah, sedangkan untuk klasifikasi Aves yaitu:
1. Sphenisciformes, contohnya penguin raja
2. Pelecaniformes, contohnya burung camar
3. Anseriformes, contohnyaangsa/soang
4. Galliformes, contohnya merak
5. Columbiformes, contohnya merpati
Nah, itulah materi biologi mengenai Aves dan Contoh Klasifikasi Aves semoga bisa bermanfaat yah, terutama buat kamu yang tengah fokus ujian dan belajar

Ciri dan Pengertian Hewan Mamalia

Pengertian Mamalia secara garis besar adalah sekelompok organisme yang bertulang belakang, berdarah panas dan menyusui atau memiliki kelenjar mamae. Mamae — mamalia, mulai terlihat hubungannya bukan? Ciri-ciri khusus yang membedakan golongan mamalia dengan hewan lain seperti unggas dan reptil adalah rambut (bedakan dengan bulu yang hanya dimiliki unggas), tiga tulang telinga tengah, kelenjar susu pada mamalia berkelamin betina dan memiliki neocortex pada otak mereka. Otak pada hewan mamalia mengatur peredaran darah, termasuk ke dalam jantung dibagi menjadi 4 ruang; dan juga suhu tubuh mereka. Hewan terbesar di dunia yaitu Paus dan hewan tercerdas di dunia yaitu primata termasuk dalam golongan mamalia.
orang utan adalah mamalia

Jenis Hewan Mamalia

Sebenarnya cukup sulit untuk bisa menjelaskan detail macam-macam mamalia secara singkat. Sebab, coba bayangkan, ada kurang lebih 5000 genus di dalam kelompok mamalia. Dari 5000 ini masih dibagi lagi menjadi puluhan bahkan ratusan ribu spesies yang berbeda. Melelahkan bukan jika ingin dibahas satu persatu. Namun secara ilmiah agar lebih ringkas, mamalia digolongkan ke dalam sepuluh ordo yang berbeda. Di antaranya
  • Ordo Artiodactyla yang meliputi sapi, domba, kerbau, babi, kambing, jerapah, dll.
  • Ordo Proboscidea yang meliputi gajah.
  • Ordo Carnivora yang meliputi singa, harimau, anjing, kucing, beruang, musang, dll.
  • Ordo Rodentia yang meliputi tikus, hamster, marmut, dll.
  • Ordo Lagomorpha yang meliputi kelinci dll.
  • Ordo Cetacea yang meliputi paus dan lumba-lumba.
  • Ordo Sirenia yang meliputi dugong, sapi laut, dll.
  • Ordo Monotremata yang meliputi platipus, echidna.
  • Ordo Perissodactyla yang meliputi zebra, badak, kuda, tapir, dll.
  • Ordo Primata yang meliputi gorila, simpane, orangutan, dll.
Dari pembagian ini diharapkan kita sudah mendapat bayangan ringkas tentang apa saja yang masuk ke dalam golongan hewan mamalia.

Mengenal Hewan Mamalia

Beberapa dari mamalia bisa dipelihara, dan sebagian besar tidak karena merupakan hewan liar. Namun ada beberapa prinsip utama yang harus kita ketahui tentang cara-cara hewan ini hidup seperti suhu untuk hidup, cara bereproduksi dan lain sebagainya.
1) Suhu tubuh. Mamalia adalah hewan berdarah panas, artinya hewan-hewan ini memproduksi panas tubuh mereka sendiri. Panas ini akan dibuang jika berlebih dan akan disimpan jika suhu di sekitar mereka lebih rendah dari standar yang dibutuhkan tubuh tersebut. Ini semua agar hewan ini tidak over heating atau kepanasan atau kedinginan. Standar suhu yang bisa diterima oleh seekor mamalia berbeda-beda tergantung spesies dan habitat aslinya.
2) Reproduksi. Sebagian besar mamalia di dunia ini berkembang biak dengan jalan beranak atau melahirkan. Setelah itu mereka menyusui anak mereka dengan kelenjar mamae yang biasanya sudah terisi cadangan makanan untuk anak mereka. Akan tetapi ternyata ada dua jenis hewan mamalia yang berkembang biak dengan bertelur, mereka adalah platipus dan ekidna.
3) Pangan. Untuk makanan mamalia memiliki jenis makanan berbeda-beda tergantung ordo mereka. Untuk ordo karnivora makanan utama mereka adalah daging, mereka merupakan hewan pemangsa dan biasanya posisinya tinggi di piramida makanan. Untuk hewan herbivora di ordo Artiodactyla, mereka rata-rata adalah hewan pemamah biak yang pakan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan.
Demikian sekilas tentang ciri dan pengertian hewan mamalia. Ternyata mamalia adalah sebuah kelompok yang sangat besar dan tersebar luas di bumi ini. Tidak hanya berasal dari berbagai genus dan spesies tapi juga berasal dari berbagai habitat yang berbeda pula. Tahukah anda bahwa kita manusia juga dapat digolongkan sebagai mamalia!

PEMBAGIAN JENIS HEWAN VERTEBRATA DAN AVERTEBRATA

Mengenal Hewan Tak Bertulang Belakang (Avertebrata)

Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk  avertebrata :
1.     Porifera
(Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Ciri-ciri morfologinya antara lain:
  • tubuhnya berpori (ostium)
  • multiseluler
  • tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
  • berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
  • warnanya bervariasi
  • tidak berpindah tempat (sesil)
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia
 
 
2.     Coelenterata (Hewan Berongga)
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Contoh:  hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
3.     Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.
Contoh dari cacing pipih  antara lain :
  • cacing getar : planaria
  • cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
  • cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)
 
4.     Nemathelminthes (Cacing gilig)
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria (Wuchereria bancrofti).
 
5.     Annelida (Cacing Gelang)
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Contoh :  cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)
 
6.     Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh : kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
 
7.     Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh :
Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
 
8.     Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
b. Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Contoh : kepiting, ketam, udang
c. Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.
d. Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)

Mengenal Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

 
Setelah kemarin kita belajar mengenal  hewan yang tak bertulang belakang (avertebrata) dengan berbagai jenis mahluk hidup yang termasuk di dalamnya, sekarang saya akan mengenalkan pada kalian hewan yang bertulang belakang (vertebrata).
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
  • Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung  anterior  yang membesar berupa otak.
  • Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
  • Memiliki celah faring.
Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan mammalia.
1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1)      Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
2)      Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.
2. Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).
Contoh : katak sawah, salamander, kodok
3.  Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :  anggota tubuh berjari lima,  bernapas dengan paru-paru,  jantung beruang tiga tau empat,  menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.
Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) , dan Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
 4. Aves
Aves  memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh.  Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang.
Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.
5. Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain.

 

Selasa, 27 Mei 2014

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua

Ciri+ciri+dan+perbedaan+tumbuhan+dikotil+monokotil.gif (744×463)





Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :
- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

Kamis, 01 Mei 2014

Dara Iqrimah Nur'islamiah Ramadhan

Nama saya Dara Iqrimah Nur'islamiah Ramadhan. saya kuliah di UHAMKA Pasar Rebo Jakarta Timur. saya mengambil jurusan Pendidikan Biologi,sekarang baru semester 2.saya lahir di jakarta pada tanggal 03 Februari 1995. saya 5 bersaudara, saya mempunyi 4 orang adik laki - laki.Hobby saya Membaca Novel, Nonton Film action dan olahraga yang saya paling sukai yaitu Berenang. saya tinggal di bekasi bersama orang tua saya,namun sekarang saya . moto hidup saya " It's My Life, So Shut Up ". 

Rabu, 30 April 2014

Cara menanam bunga mawar dari biji

 
   Sebelum kami sharing mengenai cara menanam bunga mawar dari biji, perlu kami sampaikan terlebih dahulu bahwa tips dibawah ini hanya fokus di cara germinasi biji mawar. Sedangkan untuk merawat tanaman mawar, kami sengaja tidak membahasnya, karena sudah banyak sekali tips-tips yang ada di internet. Yang jarang ditemukan adalah tips mengenai cara menanam bunga mawar dari biji (supaya biji mawar bisa sprout atau berkecambah).
Dan perlu diketahui pula, bahwa tips Cara menanam bunga mawar dari biji ini kami dapatkan dari seseorang yang berasal dari Yunani, ketika kami mengimport biji mawar dari dia. Kami akan coba “translate” menuju bahasa Indonesia, oleh karena itu, kurang lebihnya mohon maaf.

Cara menanam bunga mawar dari biji

  • Sebelum mananam benih mawar, rendam dahulu biji mawar di air murni (bisa digunakan air minum kemasan) selama 24 jam
  • Disarankan untuk menanam benih mawar di awal musim semi, atau ketika sudah tidak ada bahaya dari suhu yang bisa membeku. (Untuk di Negara kita, poin ini bisa di abaikan, karena di Indonesia tidak ada musim dingin.)
  • Tempatkan biji mawar sedalam kurang lebih 1/2 inchi (kira-kira 1,5cm) di media tanam. Media tanam ini adalah menggunakan campuran 50% media tanam yang steril dan 50% vermiculite.
  • Kita bisa gunakan pot kecil yang ada lubang drainasenya, dan jangan pernah menaruh tatakan air dibawahnya (tatakan yang biasanya berbentuk seperti piring, yang kita taruh dibawah pot)
  • Taburi biji mawar sedikit, dengan Rootone Root Starter atau Fungisida Captan 50%, kemudian tutup kembali biji mawar terseut dengan campuran media tanam yang sudah dijelaskan diatas. Cara ini berfungsi untuk mengurangi kemungkinan akan kelembaban yang berlebihan, yang biasanya di huni oleh penyakit yang menyerang benih muda.
  • Siram biji mawar yang telah kita tanam dengan menggunakan sprayer, sampai basah
  • Letakkan pot tersebut diluar, di area yang terkena sinar matahari secara langsung. Tetap sirami tanaman, dan pertahankan jangan sampai pot kekeringan.
  • Sekitar 6 minggu kemudian, biji mawar akan mulai berkecambah.
  • Ketika cuaca menjadi terlalu hangat, atau bahkan panas, biji mawar akan berhenti berkecambah.
  • Ketika tanaman mawar sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 3-4 inchi (kisaran 7,5cm sampai 10cm), kita bisa memindah ke pot yang lebih besar.
Tips diatas sedikit berbeda dari tips yang sering kami jumpai dan baca. Pada umumnya, banyak tulisan mengharuskan ada fase “dormant” (di simpan di dalam kulkas), tapi untuk cara diatas, fase tersebut tidak ada. Ada baiknya kita sama-sama mencoba.
Semoga cara menanam bunga mawar dari biji diatas bisa bermanfaat bagi kita semua,
dan jangan lupa, tetap Ayo Berkebun!!!